Senin, 26 Agustus 2019

Menciptakan Suasana Kelas yang Efektif


TUGAS
Management Kelas di SD
Tentang
Menciptakan Suasana Kelas yang Efektif

Oleh :
Ermita Susandri
1620245



DOSEN PENGAMPU : Yessi RifmasariM.Pd


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ADZKIA PADANG
2019/2020

Menciptakan Suasana Kelas yang Efektif
A.    Strategi Pengelolaan Kelas yang Efektif
Strategi yang efektif dan harus diperhatikan saat pengelolaan kelas, yaitu:
1.      Memulai pelajaran tepat waktu.
2.      Menata tempat duduk yang tepat dengan cara menyelaraskan antar format dan tujuan pengajaran, misalnya untuk pengajaran dengan menggunakan model diskusi, bangku siswa dibentuk setengah lingkaran.
3.      Mengatasi gangguan dari luar kelas.
4.      Menetapkan aturan dan prosedur dengan jelas dan dapat dilaksanakan dengan konsisten.
5.      Peralihan yang mulus antarsegmen pelajaran.
6.      Siswa yang berbicara pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
7.      Pemberian pekerjaan rumah.
8.      Mempertahankan momentum selama pelajaran.
9.      Downtime, kelebihan waktu yang dimiliki oleh siswa pada saat melakukan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar.
10.  Mengakhiri pelajaran.
Selain cara di atas, strategi pengelolan kelas yang efektif juga dapat dilakukan dengan beberapa teknik:
1.      Teknik mendekati
Bila seorang siswa mulai bertingkah, satu teknik yang biasanya efektif yaitu teknik mendekatinya. Kehadiran guru bisa membuatnya takut, dan karena itu dapat menghentikannya dari perbuatan yang disruptif, tanpa perlu menegur andai kata siswa mulai menampakan kecenderungan berbuat nakal, memindahkan tempat duduknya ke meja guru dapat berefek preventif.
2.      Teknik memberikan isyarat
Apabila siswa berbuat penakalan kecil, guru dapat memberikan isyarat bahwa ia sedang diawasi isyarat tersebut dapat berupa petikan jari, pandangan tajam, atau lambaian tangan.
3.      Teknik mengadakan humor
Jika insiden itu kecil, setidaknya guru memandang efek saja, dengan melihatnya secara humoristis, guru akan dapat mempertahankan suasana baik, serta memberikan peringatan kepada si pelanggar bahwa ia tahu tentang apa yang akan terjadi.
4.      Teknik tidak mengacuhkan
Untuk menerapkan  cara ini guru harus lues dan tidak perlu menghukum setiap pelanggaran yang diketahuinya. Dalam kasus-kasus tertentu, tidak mengacuhkan kenakalan justru dapat membawa siswa untuk di perhatikan.
5.      Teknik yang keras.
Guru dapat menggunakan teknik-teknik yang keras apabila ia di hadapkan pada perilaku disruptif yang jelas tidak terkendalikan. Contohnya mengeluarkannya dalam kelas.
6.      Teknik mengadakan diskusi secara terbuka
Bila kenakalan di kelas mulai bertambah, sering guru menjadi heran. ia lalu menilai kembali tindakan dan pengajarannya. untuk menjelaskan perbuatan-perbuaatan siswa-siswanya. Dan menciptakan suasana belajar yang sedikit lebih sesuai daripada sebelumnya.
7.      Teknik memberikan penjelasan tentang prosedur.
Kadang-kadang masalah kedisiplinan ada hubungannya yang langsung dengan ketidakmampuan siswa melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Kesulitan ini terjadi apbila guru berasumsi bahwa siswa memiliki keterampilan, padahal sebenarnya tidak. masalah yang hampir sama yaitu masalah-masalah perilaku yang lazimnya berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang tidak biasa dikelas.
8.      Mengadakan analisis
Kadang-kadang terjadi hampir terus menerus berbuat kenakalan, guru dapat mengetahui masalah yang akan di hadapinya dan mengurangi keresahan siswanya.
9.      Mengadakan perubahan kegiatan
Apabila gangguan dikelas meningkat jumlahnya, tindakan yang harus segera di ambil yaitu mengubah apa yang sedang anda lakukan. Jika biasanya diskusi, maka ubahlah dengan memberikan ringkasan-ringkasan untuk dibaca atau menyuruh mereka membaca buku-buku pilihan mereka.
10.  Teknik menghimbau
Kadang-kadang guru sering mengatakan, “harap tenang”. Ucapan tersebut adakalanya membawa hasil, siswa memperhatikannya. Tetapi apabila himbauan sering digunakan mereka cenderung untuk tidak menggubrisnya

Hal-hal yang harus di hindari, yaitu:
1.      Campur tangan yang berlebihan
Seperti guru menyela kegiatan yang asik berlangsung dengan komen atau petunjuk mendadak, maka kegiatan siswa akan terganggu atau terputus. Kesan guru tidak memperhatikan kebutuhan siswa, hanya memuaskan dirinya saja.
2.      Kelenyapan
Terjadi jika guru gagal secara tepat melengkapi suatu intruksi penjelasan atau petunjuk, komentar. Kemudian menghentikan penjelasan atau sajian tanpa alas an yang jelas dan membiarkan pikiran anak mengawang-awang.
3.      Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan
Terjadi jika guru memulai suatu aktivitas tanpa mengakhiri aktivitas sebelumnya.
4.      Penyimpangan
Terjadi jika dalam kegiatan PBM guru terlalu asik dengan kegiatan tertentu seperti sibuk dengan tempat duduk yang tidak rapi atau cerita sesuatu yang tidak ada hubungan dengan materi terlalu jauh, sehingga kelancaran kegiatan di kelas terganggu.
5.      Bertele-tele
Terjadi jika pembicaraan guru bersifat :
a.       Mengulang-ulangi hal-hal tertentu
b.      Memperpanjang pelajaran atau penjelasan
c.       Mengubah teguran menjadi ocehan yang panjang
Hal ini merupakan hambatan kemajuan pelajaran atau aktivitas kelas. Siswa pada umumnya mencatat sebagai hal yang membosankan dan tidak mau terlibat dalam kegiatan di kelas.
6.      Pengulangan penjelasan yang tidak perlu
Guru memberi petunjuk yang berulang-ulang secara tidak perlu membagi kelas dalam memberikan petunjuk atau secara terpisah memberi petunjuk ke setiap kelompok yang sebelumnya dapat diberikan secara bersama-sama kepada seluruh kelompok sekali saja di depan kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Rachman, Maman. 1998. Manajemen Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
 Majid, Abdul. 2005. Perencanaan pembelajaran. Bandung: Rosda Karya.
 Popi, Sopiatin. 2010. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Cilegon: Ghalia
Indonesia.
 Depdikbud Dikdasmen, 1997. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. 1998. Jakarta:
Depdikbud.

1 komentar:

Membina Hubungan Masyarakat dan Sekolah dalam Menerapkan Disiplin

TUGAS Management Kelas di SD Tentang Membina Hubungan Masyarakat dan Sekolah dalam Menerapkan Disiplin Oleh : Ermita Susan...