TUGAS
MANAJEMEN
KELAS DI SD
Tentang
DISIPLIN KELAS

OLEH :
ERMITA SUSANDRI
1620245
DOSEN PENGAMPU
: YESSI RIFMASARI M.Pd
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN ADZKIA PADANG
2019/2020
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Disiplin Kelas
Disiplin adalah kesadaran untuk
melakukan sesuatu pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai dengan
peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari
siapapun (AsyMas’udi, 2000) Sedangkan The Liang Gie (1972) memberikan
pengertian disiplin adalah suatu keadaan tertib di mana orang-orang yang
tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang
telah ada dengan rasa senang.
Dengan disiplin dimaksudkan sebagai
upaya untuk mengatur perilaku anak dalam mencapai tujuan pendidikan, karena ada
perilaku yang harus dicegah atau dilarang, dan sebaliknya, harus dilakukan.
Pembentukan disiplin pada saat sekarang bukan sekedar menjadikan anak agar
patuh dan taat pada aturan dan tata tertib tanpa alasan sehingga mau menerima
begitu saja, melainkan sebagai usaha mendisiplinkan diri sendiri (self
discipline). Artinya ia berperilaku baik, patuh dan taat pada aturan bukan
karena paksaan dari orang lain atau guru melainkan karena kesadaran dari
dirinya.
Disiplin bukanlah kepatuhan lahiriah,
bukanlah paksaan, bukanlah ketaatan pada otoritas gurunya untuk menuruti
aturan. Disiplin adalah suatu sikap batin, bukan kepatuhan otomatis. Siswapun
bertanggung jawab untuk menciptakan suasana kelas yang baik. Suasana kelas yang
tidak tegang, ada kebebasan tapi ada pula kerelaan mematuhi peraturan dan tata
tertib sekolah.
Dari beberapa pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah ketaatan dan ketepatan pada suatu
aturan yang dilakukan secara sadar tanpa adanya dorongan atau paksaan pihak
lain atau suatu keadaan di mana sesuatu itu berada dalam tertib, teratur
dan semestinya serta tiada suatu pelanggaran-pelanggaran baik secara langsung
maupun tidak langsung.
B. Bentuk-Bentuk Disiplin Kelas
Pelaksanaan disiplin
di berbagai organisasi seperti sekolah, berbeda bentuk dan macamnya Piet A
Sahertian membagi disipli kepada tiga bentuk seperti dibawah ini :
1) Disiplin Tradisional,
adalah disiplin yang bersifat menekan, menghukum, mengawasi, memaksa dan
akibatnya merusak penilaian terdidik.
2) Disiplin modern,
pendidikan hanya menciptakan situasi yang memungkinkan agar si pendidik dapat
mengatur dirinya. Jadi situasi yang akrab, hangat, bebas dari rasa takut
sehingga si terdidik dapat mengembangkan kemampuan dirinya.
3) Disiplin liberal, yang
dimaksud disiplin liberal adalah disiplin yang diberikan sehingga anak merasa
memiliki kebebasan tanpa batas.
Adapun prilaku beberapa macam bentuk-bentuk disiplin belajar
di kelas yang hendaknya dilakukan oleh para siswa dalam kegiatan belajarnya di
sekolah yaitu antara lain :
1) Disiplin siswa hadir ke
sekolah
Yang dimaksud disiplin siswa hadir ke sekolah menurut Slameto
(2003:37) adalah “keaktifan, kepatuhan dan ketaatan dalam masuk dan hadir ke
sekolah tepat pada waktunya”. Artinya seorang siswa dikatakan disiplin masuk
sekolah jika ia selalu aktif masuk sekolah pada waktunya, tidak pernah
terlambat serta tidak pernah membolos setiap hari. Kebalikan dari tindakan
tersebut yaitu yang sering datang terlambat, tidak masuk sekolah, banyak
melakukan pelanggaran terhadap tata tertib sekolah, dan hal ini menunjukkan bahwa
siswa yang bersangkutan kurang memiliki disiplin masuk sekolah yang baik.
2) Disiplin siswa dalam
mengerjakan tugas
Mengerjakan tugas merupakan salah satu rangkaian
kegiatan dalam belajar, yang dilakukan di dalam maupun di luar jam pelajaran
sekolah. Tujuan dan pemberian tugas biasanya untuk menunjang pemahaman dan
penguasaan mata pelajaran yang disampaikan di sekolah, agar siswa berhasil
dalam belajarnya. Agar siswa berhasil dalam belajarnya perlu mengerjakan tugas
dengan sebaik-baiknya. Tugas itu mencakup pengerjaan
PR, menjawab soal latihan buatan sendiri, soal dalam buku pegangan, ulangan
harian, ulangan umum dan ujian.
Jika siswa
mempunyai kebiasaan untuk melatih diri mengerjakan soal-soal latihan serta
mengerjakan pekerjaan rumah dengan disiplin, maka siswa tersebut tidak akan
terlalu kesulitan dalam belajarnya, serta dapat dengan mudah mengerjakan setiap
pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru.
3) Disiplin siswa dalam
mengikuti pelajaran di sekolah
Slameto (2003:63) mengatakan bahwa "Siswa
yang memiliki disiplin belajar dapat dilihat dari keteraturan dan ketekunan
belajarnya". Disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah menuntut
adanya keaktifan, keteraturan, ketekunan dan ketertiban dalam mengikuti
pelajaran, yang terarah pada suatu tujuan belajar.
Keberhasilan siswa dalam studinya
dipengaruhi oleh cara belajarnya. Siswa yang memiliki cara belajar
yang efektif memungkinkan untuk mencapai hasil atau prestasi yang lebih tinggi
dari pada siswa yang tidak mempunyai cara belajar yang efektif.
Untuk belajar secara efektip dan
efisien diperlukan kesadaran dan disiplin tinggi setiap siswa. Belajar secara
efektip dan efisien dapat dilakukan oleh siswa yang berdisiplin. Siswa yang
memiliki disiplin dalam belajarnya akan berusaha mengatur dan menggunakan
strategi dan cara belajar yang tepat baginya. Jadi langkah pertama yang perlu
dimiliki agar dapat belajar secara efektip dan efisien adalah kesadaran atas
tanggung jawab pribadi dan keyakinan bahwa belajar adalah untuk kepentingan
diri sendiri, dilakukan sendiri dan tidak menggantungkan nasib pada orang lain.
4) Disiplin siswa dalam
menaati tata tertib di sekolah
Disiplin siswa dalam menjalankan tata tertib di sekolah
adalah kesesuaian tindakan siswa dengan tata tertib atau peraturan sekolah yang
ditunjukkan dalam setiap perilakunya yang selalu taat dan mau melaksanakan tata
tertib sekolah dengan penuh kesadaran.
Didalam proses balajar mengajar,
disiplin terhadap tata tertib sangat penting untuk diterapkan, karna dalam
suatu sekolah tidak memiliki tata tertib maka proses belajar mengajar tidak
akan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana. Antara peraturan dan tata
tertib merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sebagai pembentukan
disiplin siswa dalam mentaati peraturan di dalam kelas maupun diluar kelas.
Untuk melakukan disiplin terhadap
tata tertib dengan baik, maka guru bertanggung jawab menyampaikan dan
mengontrol berlakunya peraturan dan tata tertib tersebut. Dalam hal ini staf
sekolah atau guru perlu terjalinnya kerja sama sehingga tercipta disiplin kelas
dan tata tertip kelas yang baik tampa adanya kerja sama tersebut dalam
pembinaan disiplin sekolah maka akan terjadi pelanggaran terhadap peraturan dan
tata tertip sekolah serta terciptanya suasana balajar yang tidak diinginkan.
Dengan demikian
untuk terciptanya disiplin yang harmonis dan terciptanya disiplin dari siswa
dalam rangka pelaksanaan peraturan dan tata tertib dengan baik, maka di dalam
suatu lambaga atau lingkungan sekolah perlu menetapkan sikap disiplin terhadap siswa, agar tercipta proses belajar mengajar
yang baik.
Contoh beberapa bentuk tata tertib dikelas dan disekolah :
a. Pelajaran akan dimulai setiap jam
07.30 setiap harinya kecuali Senin (Upacara bendera
b. Siswa harus berada didalam kelas
paling lambat 10 menit sebelum jam pelajaran dimulai
c. Siswa tidak diperkenankan keluar
masuk ruang kelas tanpa seizing dari guru yang sedang mengajar.
d. Seluruh siswa diwajibkan untuk
berpakaian rapid an sesua dengan ketentuan baik sekolah maupun diluar sekolah.
e. Siswa harus menjaga kebersihan
lingkungan sekolah dan dilarang membuang sampah sembarangan. dll
Maka bentuk-bentuk disiplin tersebut harus dterapkan dalam
proses pembelajaran di lembaga pendidikan. Dengan adanya disiplin maka prestasi
belajar siswa akan tercapai secara maksimal. Semakin tinggi disiplin yang
diterapkan di sekolah, maka akan semakin tinggi pula hasil belajar yang akan
dicapai oleh siswa.
Artikelnya bermanfaat kak makasih
BalasHapus